Monday, February 05, 2007

FLOOD

Malam kamis hujan mulai turun, teman dekat saya sms menanyakan keadaan rumah apakah banjir, karena di daerah tempat tinggalnya cileduk banjir sudah menguasai jalanan sekitarnya. Pada awalnya di pemukiman saya tinggal daerah ciputat memang tidak banjir, namun sekitar jam 11 malam air mulai memenuhi di sekitar jalanan. Pagi harinya ketika saya akan berangkat kerja, ternyata air yang menggenangi jalanan sudah sedengkul dan hujan tidak kunjung reda. Melihat kondisi ini saya urung berangkat kerja, kendaran yang ada mobil juga motor sudah di ungsikan ke pos penjagaan karena areanya lebih tinggi sehingga tidak tergenang banjir.

Melihat keadaan tersebut saya langsung memantaunya memalui radio HP saya, ternyata banjir memang sudah menggenagi Jakarta dan sekitarnya. Di tambah lagi listrik padam dan kondisi ini melengkapi keadaan yang tidak nyaman karena banjir.

Dalam kesempatan itu saya mencoba untuk mendokumentasikannya. Wah seluruh jalanan komplek digenangi air yang tingginya sedengkul. Kebetulan area teras rumah saya agak tinggi, sehingga banjir tidak sepenuhnya masuk ke dalam. Namun kasian sekali bagi yang teras rumahnya rendah, jelas air masuk kedalamnya.

Tidak ada listrik berarti air bersih pun tak ada, terpaksa saja saya menadangi air hujan yang turun melalui talang air untuk digunakan. Kalau sudah begini saya sudah tidak memperdulikan masalah layak atau tidaknya air tersebut, saya hanya beranggapan air yang turun dari langit adalah air suci.

Kira-kira menjelang maghrib teman dekat saya menginformasikan bahwa rumahnya sudah tergenang air yang tingginya sedada orang dewasa. Jelas saya khawatir dan prihatin mendengarnya, karena diluar sana justru lebih parah keadaannya dan Jakarta benar-benar terendam BANJIR. Entah siapa yang harus disalahkan atas musibah ini,. yang pasti ini akan jadi PR berat bagi pemerintah untuk kedepannya dalam menghadapi musibah ini. Rasa-rasanya di seluruh dunia hanya Indonesia saja yang Ibukotanya selalu terancam terendam banjir sedemikian parah. Sungguh pemandangan yang menyedihkan, apalagi sampai ada korban jiwa.

Banjir di rumah saya baru mulai surut hari minggu kemarin, itupun berkat usaha warga yang menjebol tembok pembatas guna mengalirkan banjir yang menggenangi seluruh komplek. Mudah-mudahan setelah musibah ini, masyarakat Indonesia menjadi sadar diri akan pentingnya menjaga kebersihan karena masih saja ada masyarakat yang membuang sampah di kali-kali sekitar. Jelas sekali bahwa kesadaran terhadap lingkungan masih rendah dan pemerintah harus .. harus dan haruuuussss membuat program yang jelas untuk mengantisipasi masalah ini.

Sungguh kita semua berharap agar musibah banjir seperti ini jangan sampai terjadi lagi, Amien.