Sebagai warga Provinsi Banten dan juga berdarah Banten, rasanya miris sekali melihat Potret Kemiskinan di Provinsi ini. Setelah berhasil memisahkan diri dari Jawa Barat tentunya besar harapan kalangan Elite yang mengumbar janji untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat benar-benar akan mewujudkannya. Jelas sekali kemiskinan di Banten terjadi kerena adanya keterbatasan akses layanan pendidikan, keterbatasan akses layanan kesehatan, keterbatasan akses layanan modal, dan keterbatasan memiliki rumah layak huni.
Adapun upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan, namun mengapa justru hasilnya tingkat kemiskinan malah meningkat lebih 30 persen. Hal ini patut dipertanyakan apakah program penanggulangan kemiskinan memang berjalan baik atau malah keluar dari prosedur yang direncanakan. Sungguh ironis karena letak Banten bersebelahan dengan DKI Jakarta.
Kalau seperti ini tampaknya kemakmuran Banten menjadi Provinsi hanya dinikmati para Elite saja, bukan kesejahteraan masyarakat seperti yang dijanjikan. Wah, kini yang ada hanya janji doang dan janji yah tinggal janji … !!!
Adapun upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan, namun mengapa justru hasilnya tingkat kemiskinan malah meningkat lebih 30 persen. Hal ini patut dipertanyakan apakah program penanggulangan kemiskinan memang berjalan baik atau malah keluar dari prosedur yang direncanakan. Sungguh ironis karena letak Banten bersebelahan dengan DKI Jakarta.
Kalau seperti ini tampaknya kemakmuran Banten menjadi Provinsi hanya dinikmati para Elite saja, bukan kesejahteraan masyarakat seperti yang dijanjikan. Wah, kini yang ada hanya janji doang dan janji yah tinggal janji … !!!